Senin, 22 Oktober 2012

KOTA SEHAT



Kota Surabaya merupakan salah satu dari beberapa diantaranya yaitu lima kota dan sembilan kabupaten di Jawa Timur yang mengikuti Program Kota Sehat. Sebanyak 16 juri yang dibagi kedalam 8 kelompok yang langsung menyebar ke beberapa titik untuk memperoleh data yang valid di lapangan.



Fokus penilaian yang dilakukan tim juri terdiri dari delapan indikator. Kawasan pemukiman yang sehat, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan layanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, kawasan hutan sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang mandiri, kehidupan sosial serta pertambangan yang sehat merupakan titik fokus kita dalam penilaian program Kota Sehat ini.
“Program Kota Sehat bukanlah sebagai ajang bersaing untuk menjadi pemenang melainkan sebagai verifikasi untuk melihat kekurangan dan kelebihan di setiap kota maupun kabupaten agar menjadi lebih baik nantinya.” Tegas Ahmat, ketua Tim Juri Program Kota Sehat  ketika ditemui disalah satu titik penilaian, Posyandu Lansia RW VI Penjaringan Sari Surabaya.
Beberapa titik lainnya yang dikunjungi oleh tim juri yaitu Kalimas Bungkul, SD Medokan Ayu II/SDI Yamasa, Rusun Penjaringan Sari, Pengelolahan Sampah Kebun Bibit Wonorejo, Puskesmas Medokan Ayu, Pasar Sopoyono, Sentral PKL Pakis, Kamping Green n Clean Genteng, Gub Suryo, Terminal Tambak Oso Wilangun, Mangrove Wonorejo, FKPM Kedung Baruk RW V, House of Sampoerna, Kampung Ilmu, Kampung Green n Clean Gundih.
Tidak hanya itu, Perkantoran Wonokoyo, BNI Graha Pangeran, Gedung Sampoerna, Kampung Unggulan, Kawasan Bisnis Basuki Rahmat, SIER Rungkut, Smoking Room, Kebun Bibit Bratang, Kebun Bibit Wonorejo, Hutan Mangrove Wonorejo, Pusat Pelatihan Mangrove RW V Kedung Baruk PPTP2A Jimerto, Liponsos Keputih, Kecamatan Tandes, Dinas Sosial, Poskeskel Penjaringan Sari, Pposyandu Lansia RW VIII Medokan Ayu, Posyandu Balita RW II Penjaringa Sari, Urban Farming Lele, Puskesmas Pakis, Uran Farming Pertanian.
Tempat-tempat tersebut dipilih sebagai tempat penilaian tim juri karena dinilai mempunyai kriteria khusus dan berpotensi yaitu dengan menghasilkan semacam kerajinan-kerajinan yang unggul seperti kampung jahit, kampung border, kampong pernak-pernik, kampung lontong dan lain sebagainya. Dan gedung perkantoran yang sudah memperoleh penghargaan baik tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Walikota Tri Rismaharini menjelaskan bahwa Surabaya masuk pada criteria pengembangan karena dari Sembilan indicator penilaian, Surabaya telah mengambil delapan indikator. “Semua indicator telah diikuti Surabaya kecuali indicator pertambangan karena di Surabaya memang tidak ada pertambangan.” ujarnya
Hasil penilaian Program Kota Sehat  akan dimumukan 12 Oktober nanti yang bertepatan dengan  Hari Jadi Provinsi Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar